ANTARA News - Berita Terkini

Senin, 27 November 2017

Essay tentang Cita-cita di Masa Depan

Hampir semua orang pasti pernah mendapat pertanyaan seperti ini : "Apa cita-citamu kelak nanti?", "Kamu mau jadi apa kalo sudah besar nanti?", atau "Kerja apa yang kamu inginkan ketika nanti sudah bekerja?" atau berbagai macam pertanyaan yang sejenis. Yup, pertanyaan ini sudah menjadi makanan kita bahkan sejak kita belum masuk sekolah dasar (SD) sekalipun. Dan kebanyakan anak-anak pasti menjawab "aku ingin jadi dokter", "aku ingin jadi tentara", "aku ingin jadi polisi", bahkan ada juga yang menjawab "aku ingin jadi presiden". Hal itu lumrah saja mengingat anak-anak belum sepenuhnya mengerti apa yang mereka ucapkan.

Saya pun salah satu dari mereka yang pernah "memakan" pertanyaan tersebut. Dan ketika mendapat pertanyaan tersebut saya juga menjawab seperti layaknya kebanyakan anak-anak yang lain. Dulu ketika masih duduk di bangku SD saya menjawab ingin menjadi astronaut. saat pertanyaan susulan datang, "kenapa ingin jadi astronaut?", jawaban polos pun keluar dari mulut saya, "saya ingin melihat bintang dari dekat dan membawa pulang ke rumah". Tentu jawaban yang sangat polos, bukan? hehehe. Hal itu bisa dimaklumi karena saya memang belum mengerti apa itu cita-cita yang sebenarnya.

Dengan seiring bertambahnya usia dan mulai pahamnya saya tentang cita-cita, maka saya mencoba memiliki cita-cita yang realistis.

Memasuki era modern seperti sekarang ini, rasanya sangat mustahil untuk menjalani kehidupan tanpa didampingi oleh teknologi. Dan saat ini saya juga menyadari bahwa kehidupan kedepannya pasti akan diiringi oleh teknologi yang semakin hari akan semakin canggih. Dewasa ini, seseorang akan sangat jauh tertinggal di belakang jika tidak mengikuti perkembangan teknologi terkini. Dan adapun teknologi itu akan berkembang dan berubah dengan sangat cepat seiring berjalannya waktu. Begitupun dengan urusan pekerjaan, instansi manapun, perusahaan manapun baik itu kecil atau besar pasti menggunakan teknologi untuk memperlancar dan mempermudah pekerjaannya.
 
Oleh karena itu, untuk dapat beradaptasi dengan dunia yang super "gila" ini, saya memilih untuk memfokuskan diri dengan belajar teknologi. Salah satunya dengan mengambil jurusan Teknik Informatika yang sudah dikenal dengan wajah teknologinya.

Berbicara soal cita-cita, kali ini saya tidak akan membahas tentang menjadi dokter, polisi, tentara, ataupun presiden sekalipun, karena bertentangan dengan jalur yang saya tempuh sekarang. Sebenarnya, saya mengambil jurusan ini karena terinspirasi oleh seorang yang berpengaruh besar terhadap dunia, yaitu Mark Zuckerberg. Siapa yang tidak mengenal pendiri 'raksasa' media sosial Facebook. Hampir semua orang mengenal beliau. Kesuksesannya di bidang IT membuat saya juga bersemagat untuk mempelajari IT.

Menjadi seperti Mark yang sudah sukses dengan Facebook-nya membuat saya juga ingin memiliki aplikasi sendiri. Tidak melulu mengenai sosial media, menjadi developer game juga menjadi salah satu keinginan saya. Intinya yatu memiliki sesuatu yang dikenal luas oleh masyarakat adlah tujuan saya.

Tetapi harapan hanyalah sebuah harapan. Manusia berusaha, Tuhan yang menentukan. Jika memang Tuhan berkehendak lain, maka mungkin itu yang terbaik. Yang perlu saya lakukan sekarang adalah berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkan harapan saya tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar